
Pernah tidak, kamu jadi ragu waktu ingin sebabkan keputusan besar? Entah itu soal investasi, merger, atau akuisisi, pasti tersedia peristiwa kamu bertanya-tanya, “Apa keputusan ini sudah tepat?”
Nah, kecuali sedang berada terhadap fase itu, tersedia satu hal penting yang wajib kamu memahami dan pahami, yakni due diligence. Proses ini seperti pengaman untuk meyakinkan kamu tidak tidak benar cara di dalam menyita keputusan besar di dunia bisnis
Tapi, untuk kamu yang barangkali baru dengar istilah ini, jangan khawatir! Kali ini, kami akan kupas seutuhnya dari awal hingga akhir. Mulai dari konsep, pentingnya due diligence bagi perusahaan, hingga cara melakukannya.
Jadi, untuk kamu yang ingin menghindari risiko usaha dan melangkah bersama dengan lebih percaya diri, yuk, review hingga selesai!
Apa Itu Due Diligence?
Baik, kami jadi dari definisi. Due diligence adalah proses investigasi atau pemeriksaan yang ditunaikan secara menyeluruh untuk menilai suasana sebuah perusahaan, aset, atau proyek. Biasanya, pemeriksaan secara menyeluruh ini terlaksana sebelum saat perusahaan jalankan aksi besar seperti merger, akuisisi, atau investasi.
Tujuannya? Simpel. Untuk meyakinkan bahwa seluruh keputusan yang diambil berdasarkan knowledge dan informasi yang valid.
Kamu pasti tidak ingin, bukan, masuk ke di dalam transaksi besar tanpa memahami apa yang sebetulnya kamu beli?
Apa Pentingnya Due Diligence Itu bagi Perusahaan?
Bayangkan kamu ingin membeli rumah. Tentu kamu akan cek dulu, apakah tempat tinggal itu bebas dari sengketa, apakah strukturnya tetap kokoh, atau tersedia kerusakan tersembunyi. Nah, komitmen yang mirip terhitung berlaku untuk perusahaan.
Berikut ini, kami jelaskan lebih dari satu alasan pentingnya due diligence bagi perusahaan.
Rekomendasi untuk anda: jasa pendirian pt
1. Meminimalkan Risiko
Setiap transaksi usaha pasti tersedia resikonya. Tapi, bersama dengan jalankan pemeriksaan secara menyeluruh, kamu dapat mengidentifikasi potensi kasus sebelum saat terjadi. Misalnya, apakah perusahaan target miliki hutang besar? Atau, apakah tersedia isu hukum yang sedang mereka hadapi?
2. Memastikan Keabsahan Informasi
Banyak perusahaan yang tampaknya mengundang selera di atas kertas, tapi ternyata tersedia “lubang” tersembunyi di baliknya. Nah, due diligence meyakinkan seluruh informasi dari pihak penjual atau target perusahaan itu akurat dan tidak tersedia yang tertutup-tutupi.
3. Membantu Negosiasi
Dengan knowledge lengkap hasil pemeriksaan secara menyeluruh, kamu dapat miliki posisi lebih kuat waktu negosiasi. Misalnya, kecuali kamu menemukan bahwa nilai perusahaan ternyata lebih rendah dari klaim awal, kamu dapat meminta harga yang lebih adil.
4. Mendukung Keputusan Strategis
Proses ini terhitung mendukung kamu untuk memahami potensi masa depan perusahaan target. Apakah mereka miliki pasar yang besar? Apakah tipe usaha mereka berkelanjutan? Semua ini penting untuk keputusan jangka panjang.
Jenis-Jenisnya
Nah, pemeriksaan secara menyeluruh itu tidak hanya soal “cek data” secara umum, ya. Ada beraneka segi yang wajib kamu periksa. Berikut lebih dari satu jenisnya:
1. Financial
Ini adalah segi yang paling banyak perhatiannya. Tujuannya adalah untuk memverifikasi laporan keuangan perusahaan, terhitung pendapatan, pengeluaran, aset, dan hutang. Jangan hingga kamu terperangkap membeli perusahaan yang ternyata miliki laporan keuangan abal-abal.
2. Legal
Bagian ini termasuk pemeriksaan dokumen hukum, seperti perizinan, kontrak, hingga potensi gugatan hukum. Jika tersedia kasus hukum yang belum selesai, itu dapat menjadi bom waktu untuk perusahaan.
3. Operational
Bagaimana operasional perusahaan berjalan sehari-hari? Apakah efisien? Apakah tersedia teknologi atau proses yang sudah usang? Pertanyaan-pertanyaan ini terjawab melalui operational due diligence atau pemeriksaan secara menyeluruh itu.
4. Tax
Aspek pajak terhitung penting. Kamu tidak ingin, bukan, tiba-tiba mendapat tagihan pajak besar gara-gara perusahaan target miliki catatan pajak yang buruk?
5. Environmental
Ini khususnya penting kecuali perusahaan bergerak di dalam sektor yang berkenaan bersama dengan lingkungan, seperti pertambangan atau manufaktur. Tujuannya adalah meyakinkan perusahaan mematuhi aturan lingkungan yang berlaku.